Selasa, 28 Oktober 2014

RULA & REBA


RULA & REBA

RULA dan REBA banyak sekali digunakan oleh kalangan luas untuk melakukan penilaian risiko ergonomi pada kegiatan manual handling khusus dalam menilai postur janggal ketika bekerja.

Rapid Upper Limb Assessment (RULA)
Rapid Upper Limb Assessment (RULA) merupakan suatu metode penelitian untuk menginvestigasi gangguan pada anggota badan bagian atas. Metode ini dirancang oleh Lynn Mc Atamney dan Nigel Corlett (1993) yang menyediakan sebuah perhitungan tingkatan beban muskuloskeletal di dalam sebuah pekerjaan yang memiliki Risiko pada bagian tubuh dari perut hingga leher atau anggota badan bagian atas.
Metode ini tidak membutuhkan peralatan spesial dalam penetapan penilaian postur leher, punggung, dan lengan atas. Setiap pergerakan di beri skor yang telah ditetapkan. RULA dikembangkan sebagai suatu metode untuk mendeteksi postur kerja yang merupakan faktor Risiko. Metode didesain untuk menilai para pekerja dan mengetahui beban musculoskletal yang kemungkinan menimbulkan gangguan pada anggota badan atas.
Tabel perhitungan RULA
  Metode ini menggunakan diagram dari postur tubuh dan tiga tabel skor dalam menetapkan evaluasi faktor Risiko. Faktor Risiko yang telah diinvestigasi sebagai faktor beban eksternal yaitu:
1.      Jumlah pergerakan
2.      Kerja otot statik
3.      Tenaga/kekuatan
4.      Penentuan postur kerja oleh peralatan
5.      Waktu kerja tanpa istirahat.

REBA (Rapid Entire Body Assessment)
Rapid Entire Body Assessment atau yang biasa disebut dengan REBA merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menganalisa pekerjaan berdasarkan posisi tubuh. Metode ini didesain untuk mengevaluasi pekerjaan atau aktivitas, dimana pekerjaan tersebut memiliki kecenderungan menimbulkan ketidaknyamanan seperti kelelahan pada leher, tulang punggung, lengan, dan sebagainya. Metode ini mengevaluasi pekerjaan dengan memberikan nilai/score pada 5 aktivitas level yang berbeda. Hasil nilai ini menunjukkan tingkatan atau level Risiko yang dihadapi oleh karyawan dalam melakukan pekerjaannya dan terhadap beban kerja yang ditanggungnya. Risiko dari pekerjaan terkait dengan penyakit otot dan postur tubuh.
Tabel perhitungan REBA
 Analisa REBA dilakukan dengan membagi postur tubuh kedalam dua kategori, kategori A dan B. Kategori A terdiri dari tubuh, leher dan kaki, sedangkan kategori B terdiri dari lengan atas dan bawah serta pergelangan untuk gerakan ke kiri dan kanan. Masing-masing kategori memiliki skala penilaian postur tubuh lengkap dengan catatan tambahan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam desain perbaikan. Setelah penilaian postur tubuh, yang dilakukan kemudian adalah pemberian nilai pada beban atau tenaga yang digunakan serta faktor terkait dengan kopling (Hignett, S., McAtamney, L. 2000). Nilai untuk masing-masing postur tubuh dapat diperoleh dari tabel penilaian yang telah ada. Total nilai pada kategori A merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan nilai postur tubuh yang terdapat pada tabel A dengan nilai beban atau tenaga. Sedang total nilai pada kategori B merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan nilai postur tubuh yang terdapat pada tabel B dengan nilai kopling untuk kedua tangan. Nilai REBA diperoleh dengan melihat nilai dari kategori A dan B pada tabel C untuk memperoleh nilai C yang kemudian dijumlahkan dengan nilai aktivitas. Sedangkan tingkatan Risiko dari pekerjaan diperoleh dari tabel keputusan REBA.

10 komentar:

  1. metode manakah yang lebih cocok digunakan untuk menganalisa postur pegawai kantoran yang bekerja menggunakan komputer? RULA atau REBA?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pekerjaan menggunakan komputer tersebut dalam posisi seperti apa? jika pekerjaan dalam posisi duduk dimana kaki keadaan statis atau terdapat penopang, condong menggunakan RULA. Namun jika dalam keadaan berdiri dan kaki keadaan dinamis, menggunakan REBA. Semoga bisa menjawab pertanyannya.

      Hapus
  2. jika posisinya duduk tapi bergerak jungkat jungkit, sebaiknya menggunakan metode apa ? saya tanya ke dosen saya, sebaiknya menggunakan RULA dan REBA sekaligus, menurut agan bagaimana ?

    BalasHapus
  3. Maaf mau tanya, metode mana yang lebih efektif untuk menganalisa postur tubuh packer yang duduk dikursi yang terlalu pendek ? Mohon jawabannya yaa

    BalasHapus
  4. maaf menganggu, jika posisi sebagai pekerja sekop manual, metode yang cocok apa gan, mohon bantuannya

    BalasHapus
  5. itu software nya apa namanya gan

    BalasHapus
  6. software bisa pakai jack 8.4 dari siemens

    BalasHapus
  7. Terima kasih kak atas ilmunya,sangat berguna untuk saya dalam belajar ergonomi, izin save untuk tambahan catatan ya kak

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. maaf kak izin bertanya cara manakah yang cocok digunakan untuk menghitung postur tubuh pesepeda kak,terimakasih sebelumnya kak

    BalasHapus